Warta Bali, Tuesday, September 11, 2012. Page 10
Nurul ’Acil’ Hayat: Lost in Harmony, Acrylic on canvas, 70 x 40 cm, 2012 |
Enam orang seniman Fighting Cocks Group Yogyakarta akan menggeber pameran bertemakan 'Live in Harmony' di Warung Yayaa Artspace, Jl. Sekar Waru No. 4, Banjar Belanjong, Sanur, 16-28 September mendatang. Mereka adalah Zam Kamil, Moch Basori, Nurul ‘Acil’ Hayat, Dedy Sufriadi, Rocka Radipa dan Jitka Kampak. Mereka akan menyajikan karya-karya dua dimensi. ‘Live in Harmony’ mengetengahkan karya-karya kontemporer bercorak ekspresionis, impresionis, abstrak, hingga etsa (etching).
BALI: SENIMAN-SENIMAN alumni Institute Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan Prague Academy Fine Arts (AVU), Republik Ceko, ini dikenal sebagai seniman-seniman multidisiplin yang memiliki keunikan. Selain melukis sebagai kemampuan utama, mereka juga biasa membuat karya-karya tiga dimensi (patung maupun instalasi) dengan beragam media seperti kertas koran (newsprint), kayu, tekstil, metal, kaca, resin, batu, tulang, brass, dsb.
Dedy Sufriadi: To be a King, Acrylic on canvas, 50 x 50 cm, 2010 |
Bertrand Russell berpendapat bahwa setiap orang untuk selamanya terlibat dalam tiga jenis konflik -- melawan alam kodrat, melawan orang lain, dan melawan dirinya sendiri -- dan kemudian tiga jenis konflik itu diidentikkan sebagai masalah-masalah alami, sosial, dan psikologis. Jiwa yang penuh kecemasan, nafsu dan kebencian merupakan nada-nada sumbang dalam simfoni universal.
Zam Kamil: Love, Mystery of Beauty, Oil on canvas, 60 x 50 cm, 2012 |
Rocka Radipa: Life, Brass etching mixed media, 30 x 37 cm, 2012 |
Ketidakseimbangan dan ketidakharmonisan pada akhirnya berujung pada penderitaan dan bencana; wabah penyakit, cacat bawaan, banjir, meningkatnya suhu udara, kebakaran hutan, kekeringan, gagal panen, pencemaran air dan udara, peperangan, penyimpangan seksual, perceraian, pelanggaran hukum, bunuh diri, dsb.
Jitka Kampak: Poison #1 (toxic series), Soft pastel on paper, 55 x 75 cm, 2012 |
Moch Basori: Acrobat, Oil on canvas, 100 x 120 cm, 2002 |
Rocka Radipa melalui karya-karya etsanya mengungkapkan harmoni alam secara harfiah. Juluran batang-batang tumbuhan merambat adalah pertanda adanya ‘kemungkinan’ dan daya hidup. Maka daya itu pula yang memungkinkan tubuh manusia (mikrokosmos) mampu melakukan akrobat sebagaimana maksud Basori dalam karyanya. (*/sur)
No comments:
Post a Comment