Bisnis.com, Selasa, 27 September 2011
JAKARTA: PHILO ART SPACE menggelar pameran lukisan bertema ‘Tubuh-Tubuh Margin’ karya Nurul Hayat (Acil), Multazam Kamil, Moch Basori, Priyaris Munandar (Aris) dan Iqrar Dinata yang dibuka untuk umum mulai hari ini (Senin, 26/09/2011).
Kelima perupa yang tergabung dalam kelompok Fighting Cocks Group ini memajang sedikitnya 20 karya terbaru sampai 10 Oktober 2011.
Menurut kurator Tommy F. Awuy, soal tubuh sudah lama sekali dipinggirkan dalam sejarah peradaban. Tubuh dianggap sebagai sumber masalah atau penghalang bagi cita-cita ideal manusia terutama bagi masyarakat yang bersandarkan moralitas agama dan filsafat.
"Dalam berbagai perbedaan pandangan satu sama lainnya sepakat bahwa tubuh adalah sumber dosa. Pandangan seperti ini sejajar dengan doktrin dualisme filsafat Plato yang jelas-jelas mendiskreditkan tubuh sebagai 'penjara bagi jiwa'," kata Tommy hari ini.
Kelima seniman menampilkan tubuh yang biasanya bertebaran di dalam wilayah yang cenderung tertaklukkan, tubuh-tubuh yang mencoba menggeliat untuk eksis, tubuh-tubuh yang mencoba untuk survive.
Acil dalam lukisannya memperlihatkan bagaimana tubuh terperangkap dalam ruang-ruang yang terkesan demikian formalistik dan struktural. Lukisan Aris menggambarkan ketakberdayaannya dalam struktur sosial yang nyaris tak memungkinkan tubuh individual sebagai subjek perubahan muncul dan merdeka.
Tidak jauh berbeda dengan Iqrar yang mengekspos tubuh secara terang benderang. Sejak kecil seseorang dibuat mau jadi apa, diobjektivikasi sesuai dengan idealitas sistem dan dimatangkan oleh pengawasan dan penghukuman.
Lain lagi dengan Multazam yang mengambil sisi relasi antar individu yang beraromakan hasrat bagaimana tubuh menjadi penting. Sementara Basori fokus pada hubungan tubuh dengan waktu, berpacunya tubuh dengan gerak waktu yang memang merupakan tema kontemporer yang gamblang. (tw)
HERRY SUHENDRA
No comments:
Post a Comment